Minggu, 25 Maret 2012
Sejarah Persib
Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche
Voetball Bond ( BIVB ) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan
salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis. Tercatat sebagai
Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh
putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.
Atot ini
pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama.
BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim
BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti
Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.
BIVB kemudian menghilang dan
muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia
yakni Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung ( PSIB ) dan National
Voetball Bond ( NVB ).
Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua
perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang
bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua
Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda,
Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
Di
Bandung pun saat itu pun sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang
dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung &
Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib.
Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering
mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang
dilangsungkan oleh Persib dilakukan dipinggiran Bandung—ketika
itu—seperti Tegallega dan Ciroyom.
Masyarakat pun ketika itu
lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi
pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih
bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.
Persib
memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu-
satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub- klub yang tadinya
bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan
Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa
mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG
( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi
). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Ketika
Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi
organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak
hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengna
sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial
Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga
ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.
Tapi sebagai organisasi
bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan
Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang
berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib
sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.
Pada masa
Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan
eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak
hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga
ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di
Yogyakarta.
Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah
ke ibukota perjuangan Yogyakarta. Baru tahun 1948 Persib kembali
berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya.
Rongrongan
Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA
) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari
kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha
menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib
didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H.
Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya
berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola
yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan
pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian
penting. Pada periode 1953- 1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah-
pindah secretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangunkan
Sekretariat Persib di Cilentah.
Awal Persib memiliki gedung yang
kini berada di Jalan Gurame, adalah upaya R. Soendoro, seorang overste
replubiken yang baru keluar dari LP Kebonwaru pada tahun 1949. Pada
waktu itu, melalui kepengurusan yang dipimpinnya, Soendoro menghadap
kepada R. Enoch yang kebetulan kawan baiknya. Dari hasil pembicaraan,
Walikota mendukung dan memberikan sebidang tanah di Jalan Gurame
sekarang ini.
Pada saat itu, karena kondisi keuangan yang
memprihatinkan, Persib tidak memiliki dana untuk membangun gedung,
Soendoro kembali menemui Walikota dan menyatakan, “ Taneuh puguh deui,
tapi rapat ditiungan ku langit biru,” kata Soendoro.
Akhirnya Enoch
juga membantu membangun gedung yang kemudian mengalami dua kali
renovasi. Kiprah Soendoro sendiri didunia sepak bola diteruskan
putranya, antara lain, Soenarto, Soenaryono, Soenarhadi, Risnandar, dan
Giantoro serta cucunya Hari Susanto.
Dalam menjalankan roda
organisasi beberapa nama yang juga berperan dalam berputarnya roda
organisasi Persib adalah Mang Andun dan Mang Andi. Kedua kakak beradik
ini adalah orang lapangan Persib. Tugas keduanya, sekarang ini
dilanjutkan oleh putra dan menantunya, Endang dan Ayi sejak 90-an.
Selain juga staf administrasi Turahman.
Renovasi pertama
dilakukan pad kepemimpinan Kol. CPM Adella ( 1953- 1963 ). Kini
sekretariat Persib di Jalan Gurame itu sudah cukup representatif,
apalagi setelah Ketua Umum H. Wahyu Hamijaya ( 1994- 1998 ) merenovasi
gedung tersebut sehingga menjadi kantor yang memadai untuk mewadahi
berbagai kegiatan kesekretariatan Persib.
Kemampuan Persib
menjaga nilai- nilai dan tradisinya serta menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman tentu tidak lepas dari figur Ketua Umum bukan hanya
figur yang berkemampuan mengelola organisasi dalam artian agar
organisasi itu terus hidup, melainkan juga figur yang mampu menggali
potensi dan mengakomodasikan kekuatan yang ada, sehingga kiprah Persib
dalam kancah sepakbola nasional terus berlangsung lewat berbagai karya
Persib. Persib sampai pada bentuknya yang sekarang ini tentunya tidak
lepas dari figur- figur Ketua Umum yang pernah dimilikinya. Ibarat
membuat bangunan, dari satu Ketua Umum ke Ketua Umum yang lain, selalu
sambung- menyambung sehingga terbentuk sebuah bangunan yang bernama
Persib seperti yang kita kenal sekarang ini.
Sejarah Bobotoh
Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche
Voetball Bond ( BIVB ) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan
salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis. Tercatat sebagai
Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh
putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.
Atot ini
pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama.
BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim
BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti
Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.
BIVB kemudian menghilang dan
muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia
yakni Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung ( PSIB ) dan National
Voetball Bond ( NVB ).
Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua
perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang
bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua
Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda,
Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
Di
Bandung pun saat itu pun sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang
dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung &
Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib.
Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering
mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang
dilangsungkan oleh Persib dilakukan dipinggiran Bandung—ketika
itu—seperti Tegallega dan Ciroyom.
Masyarakat pun ketika itu
lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi
pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih
bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.
Persib
memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu-
satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub- klub yang tadinya
bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan
Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa
mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG
( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi
). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Ketika
Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi
organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak
hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengna
sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial
Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga
ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.
Tapi sebagai organisasi
bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan
Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang
berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib
sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.
Pada masa
Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan
eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak
hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga
ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di
Yogyakarta.
Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah
ke ibukota perjuangan Yogyakarta. Baru tahun 1948 Persib kembali
berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya.
Rongrongan
Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA
) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari
kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha
menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib
didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H.
Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya
berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola
yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan
pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian
penting. Pada periode 1953- 1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah-
pindah secretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangunkan
Sekretariat Persib di Cilentah.
Awal Persib memiliki gedung yang
kini berada di Jalan Gurame, adalah upaya R. Soendoro, seorang overste
replubiken yang baru keluar dari LP Kebonwaru pada tahun 1949. Pada
waktu itu, melalui kepengurusan yang dipimpinnya, Soendoro menghadap
kepada R. Enoch yang kebetulan kawan baiknya. Dari hasil pembicaraan,
Walikota mendukung dan memberikan sebidang tanah di Jalan Gurame
sekarang ini.
Pada saat itu, karena kondisi keuangan yang
memprihatinkan, Persib tidak memiliki dana untuk membangun gedung,
Soendoro kembali menemui Walikota dan menyatakan, “ Taneuh puguh deui,
tapi rapat ditiungan ku langit biru,” kata Soendoro.
Akhirnya Enoch
juga membantu membangun gedung yang kemudian mengalami dua kali
renovasi. Kiprah Soendoro sendiri didunia sepak bola diteruskan
putranya, antara lain, Soenarto, Soenaryono, Soenarhadi, Risnandar, dan
Giantoro serta cucunya Hari Susanto.
Dalam menjalankan roda
organisasi beberapa nama yang juga berperan dalam berputarnya roda
organisasi Persib adalah Mang Andun dan Mang Andi. Kedua kakak beradik
ini adalah orang lapangan Persib. Tugas keduanya, sekarang ini
dilanjutkan oleh putra dan menantunya, Endang dan Ayi sejak 90-an.
Selain juga staf administrasi Turahman.
Renovasi pertama
dilakukan pad kepemimpinan Kol. CPM Adella ( 1953- 1963 ). Kini
sekretariat Persib di Jalan Gurame itu sudah cukup representatif,
apalagi setelah Ketua Umum H. Wahyu Hamijaya ( 1994- 1998 ) merenovasi
gedung tersebut sehingga menjadi kantor yang memadai untuk mewadahi
berbagai kegiatan kesekretariatan Persib.
Kemampuan Persib
menjaga nilai- nilai dan tradisinya serta menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman tentu tidak lepas dari figur Ketua Umum bukan hanya
figur yang berkemampuan mengelola organisasi dalam artian agar
organisasi itu terus hidup, melainkan juga figur yang mampu menggali
potensi dan mengakomodasikan kekuatan yang ada, sehingga kiprah Persib
dalam kancah sepakbola nasional terus berlangsung lewat berbagai karya
Persib. Persib sampai pada bentuknya yang sekarang ini tentunya tidak
lepas dari figur- figur Ketua Umum yang pernah dimilikinya. Ibarat
membuat bangunan, dari satu Ketua Umum ke Ketua Umum yang lain, selalu
sambung- menyambung sehingga terbentuk sebuah bangunan yang bernama
Persib seperti yang kita kenal sekarang ini.
Jadwal Persib Bandung Putaran 2
1. 11-04-12|PERSIB vs Gresik United|
2. 15-04-12|PERSIB vs Persiba |ANTV-15.30
3. 29-04-12|Persela vs PERSIB|ANTV-15.30
4. 03-05-12|Arema vs PERSIB|ANTV-15.30
5. 07-05-12|PERSIB vs Persiwa |ANTV-18.30
6. 11-05-12|PERSIB vs Persipura |ANTV-18.30
7. 28-05-12|PERSIB vs Pelita Jaya |ANTV-18.30
8. 10-06-12|Persija vs PERSIB |ANTV-15.30
9. 14-06-12|Psps vs PERSIB|ANTV-15.30
10. 22-06-12|PERSIB vs Mitra Kukar |ANTV-15.30
11. 26-06-12|PERSIB vs Persisam |ANTV-15.30
12. 02-07-12|Psms vs PERSIB |ANTV-15.30
13. 07-07-12|Psap vs PERSIB|
14. 14-07-12|PERSIB vs Deltras |ANTV-15.30
15. 18-07-12|PERSIB vs Persidafon |ANTV-18.30
16. 25-07-12|Persiram vs PERSIB|
17. 29-07-12|Sriwijaya FC vs PERSIB|ANTV-15.30
jadwal sewaktu waktu bisa berubah,,
"WE ARE STAY BEHIND PERSIB Bandung"
2. 15-04-12|PERSIB vs Persiba |ANTV-15.30
3. 29-04-12|Persela vs PERSIB|ANTV-15.30
4. 03-05-12|Arema vs PERSIB|ANTV-15.30
5. 07-05-12|PERSIB vs Persiwa |ANTV-18.30
6. 11-05-12|PERSIB vs Persipura |ANTV-18.30
7. 28-05-12|PERSIB vs Pelita Jaya |ANTV-18.30
8. 10-06-12|Persija vs PERSIB |ANTV-15.30
9. 14-06-12|Psps vs PERSIB|ANTV-15.30
10. 22-06-12|PERSIB vs Mitra Kukar |ANTV-15.30
11. 26-06-12|PERSIB vs Persisam |ANTV-15.30
12. 02-07-12|Psms vs PERSIB |ANTV-15.30
13. 07-07-12|Psap vs PERSIB|
14. 14-07-12|PERSIB vs Deltras |ANTV-15.30
15. 18-07-12|PERSIB vs Persidafon |ANTV-18.30
16. 25-07-12|Persiram vs PERSIB|
17. 29-07-12|Sriwijaya FC vs PERSIB|ANTV-15.30
jadwal sewaktu waktu bisa berubah,,
"WE ARE STAY BEHIND PERSIB Bandung"
Langganan:
Postingan (Atom)
LOGO KMC PNG
Logo Keluarga Mahasiswa Ciamis "GALUH TARUNA" BANDUNG Logo KMC GALUH TARUNA BANDUNG KOMISARIAT UIN SUNAN GUNUNG ...
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAoHnYZdsAdWpk5z6WyFWinYuQ5uBdgMMZpmElcQ-SaRFgeWUGYJksIxC-y66HtGVL5QBiOUpQ_3KKnuygfWDNLO9amx_oLecKLLDyX9-sXKnoHYQVKwKBe5oMrc2gV9WF3_XF4O59Yl0B/s320/logo+KMC+Komisariat+UIN.png)
-
Pelatih Persib Kaget Timnya Kalah 3-0 dari PSAP Pelatih Persib Bandung Robby Darwis mengaku kaget deng...
-
Inti Kekuatan PSAP di Pemain Asingnya Bertamu ke markas PSAP Sigli di Stadion Kuta Asan, Jumat (22/6/2012) sore, k...
-
Inilah Klasemen Terbaru dan Hasil ISL 2011/2012 Lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2011/2012 memperta...